Minggu, Januari 04, 2009

Belajar Musik Dari Mendengar

Belajar Musik dari Mendengar dilakukan dengan mendengar berulang-ulang permainan musik yang dilakukan oleh musisi-musisi lain dan kemudian mencoba untuk membuat kreasi ulang atas apa yang sudah didengar. Ini adalah cara orang-orang belajar main musik yang tradisional dimana pada saat itu tidak ada notasi musikal yang komplit. Banyak orang dari berbagai kultur pada saat ini yang tidak memiliki notasi musikal yang terus belajar musik dengan cara mendengar ini dan latihan pendengaran, ada juga yang dengan melalui kursus menjadi musisi atau pemain musik pada konservatori musik atau college musik dan ini bahkan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mereka yang telah menggunakan notasi musikal secara ekstensif.
Audiasi melibatkan mendengar suara musik secara mental walaupun pada level yang berbeda dengan “mendengar musik melalui kepala”. Selain mendengar ritme dan tinggi rendah nada musik secara mental, ini melibatkan keahlian untuk mereproduksi ulang suara-suara tersebut yang memerlukan pengetahuan melodi, harmoni (chords) dan bass line. Di dunia Barat, belajar musik dari Mendengar diasosiasikan dengan lagu-lagu tradisional dan musik rakyat (folk music) namun banyak bentuk musik-musik klasik yang ada diseluruh dunia yang tidak atau kurang lengkap notasi musiknya namun telah disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendengaran.

Metode Suzuki yang merupakan salah satu sistem pengajaran musik memiliki fokus pengembangan yang tinggi pada belajar melalui pendengaran ini dari sejak anak-anak berumur belia. Di dalam bukunya, “Teaching from the Balance Point”, Edward Kreitman, Guru Metode Suzuki yang berbasis di AS, dengan jelas membedakan “Belajar musik dari Mendengar” merupakan proses belajar yang terpisah dan sama sekali berbeda dengan “Belajar Musik melalui Hafalan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar