Senin, Januari 05, 2009

Not-Not Musik

Dari Back ke Rob Zombie, Beethoven ke yang lain… artikel ini akan mencoba untuk menggali akar perkembangan not-not musik yang telah kita kenal sekarang ini. Musik atau “kata-kata yang tidak terucapkan” mempunyai potensial untuk dapat merasuk ke dalam diri kita, menggelorakan emosi, perasaan dan kenangan-kenangan masa lalu yang tidak terlupakan.

Istilah not musik mempunyai dua arti yang sangat berbeda dalam bahasa sehari-harinya, yaitu:

1. Suatu nada tertentu yang terdengar
2. Satu nota simbol yang ditulis untuk mewakili satu nada tertentu

Walaupun kedua arti diatas merupakan dua hal yang berbeda, mereka mempunyai hubungan yang terkait satu sama lain. Definisi saya mengenai not musik adalah, “satu nada yang terdengar pada waktu tertentu”. Notasi musik tradisional selalu menggunakan definisi yang kurang lebih seperti ini sebagai acuan. Musik pada dasarnya terdiri dari banyak not. Kadang, not musik muncul satu setelah lainnya dalam sekuens yang berurutan misalnya pada melodi yang dinyanyikan. Pada waktu lain, kadang banyak not-not yang dapat terdengar sekaligus pada saat yang sama, ini biasanya terjadi pada saat banyak nada atau instrument-instrumen yang dinyanyikan atau dimainkan untuk mewakili bagiannya yang berbeda-beda.

Pada saat musik ditulis, setiap not diwakilkan secara terpisah satu sama lainnya, baik untuk not-not yang diperdengarkan secara sekuensial maupun not-not yang didengar pada saat yang bersamaan. Setiap not yang diwakili secara individu tersebut memiliki nada tunggal atau frekuensi yang bertahan untuk jangka waktu yang singkat. Selama berlangsugnya not musik tertentu, apakah panjang atau pendek, ada kemungkinan terjadi perubahan di dalam nada keras lembutnya atau bahkan kualitas atau jenis nadanya, namun semua itu tetap dianggap sebagai satu not musik yang sama. Satu not musik tunggal di dalam satu bagian tertentu dinyanyikan atau dimainkan oleh satu tipe suara atau instrumen tertentu.

Namun, ada beberapa klarifikasi yang diperlukan untuk itu:

1. Ada beberapa instrument perkusi yang mempunyai not-not musik tertentu yang ditulis hanya untuk instrumen tersebut yang mempunyai kharateristik yang dapat kita kategorikan mempunyai panjang not yang tidak terbatas karena not tersebut dapat dimainkan tanpa ada batasan waktunya, salah satu contoh yang paling jelas dalam hal ini adalah instrument drum.

2. Ada beberapa tipe instrumen yang ada yang memiliki kemampuan untuk merubah tinggi rendahnya nada secara perlahan-lahan selama dimainkan. Contoh yang paling tepat untuk ini adalah gitar Hawaii atau segala jenis instrumen petik yang memiliki fret seperti biola.

3. Tidak ada cara yang benar-benar sempurna untuk dapat mencatat notasi perubahan naik turunnya nada pada satu not musik tertentu tapi salah satu contoh yang baik adalah penulisan slide dari satu not musik ke not musik lain. Di dalam pelajaran musik ini disebut glissando.

4. Ada beberapa instrumen yang dapat memainkan beberapa not sekaligus pada saat bersamaan. Contoh dari ini adalah seperti instrumen yang memakai keyboard dan beberapa jenis instrumen petik lainnya seperti harpa. Not-not musik ini dapat berupa satu kord (chord), atau mungkin not-not dengan bagian berbeda-beda yang bergerak secara terpisah. Pada kasus-kasus seperti ini, setiap not dapat ditulis dengan panjang tertentu.

5. Satu not tertentu dapat ditulis dengan beberapa cara yang semuanya tergantung dari panjang not tersebut.

Notasi adalah salah satu cara untuk menulis musik dan telah berkembang dan berevolusi untuk jangka waktu yang lama sekali. Sama halnya seperti cerita-cerita rakyat, banyak sekali jenis dan tipe musik zaman dulu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya tanpa dilakukan penulisan notasinya sama sekali dan karena itulah konsep notasi ini berevolusi dalam periode yang lama. Notasi sangat diperlukan oleh musik untuk memberikan nuansa presisi dan konsistensi dalam melantunkan suatu lagu tertentu.

Notasi diciptakan dan dikembangkan sejalan dengan adanya pelajaran teori musik karena tidaklah mungkin bagi kita untuk mencatat semua not-not musik yang digunakan apabila not-not musik tersebut tidak memiliki nama, atau apabila tidak ada cara untuk mengidentifikasi hubungan antara satu not dengan not lainnya. Oleh karena itu, ketika konsep mengenai kunci-kunci dan skala (scale) mulai diperkenalkan, pada saat yang sama ahli-ahli musik juga memberi kunci dan skala-skala tersebut nama-nama supaya mudah diidentifikasikan.

Orang-orang Romawi dan Yunani kedua-duanya menggunakan notasi musik yang tidak berbentuk grafik, yang menggunakan huruf yang mewakili alphabet tertentu untuk memberi simbol not tertentu. Dari sinilah muncul huruf-huruf A sampai G yang kita gunakan sekarang ini untuk merepresentasikan not musik. Huruf-huruf ini kadang disebut sebagai “Notasi Boethian” yang diberi nama sesuai nama seorang penulis dan ahli negara orang Romawi yang bernama Boethius. Sesuai dengan catatan sejarah, beliaulah yang dianggap sebagai orang pertama yang mendokumentasikan penggunaan huruf-huruf Romawi sebagai nama-nama kunci pada not-not musik.

Metode lainnya dalam penamaan not-not musik telah diperkenalkan sekitar abad 1000 setelah masehi oleh seorang pendeta terkenal bernama Guido d’Arezzo. Metode ini telah dipakai dan tetap dipertahankan pemakaiannya dalam periode yang panjang sebagaimana yang kita ketahui namanya sekarang ini yakni metode tonic sol-fa. Hal yang paling penting dalam perkembangan musik sehubungan dengan metode ini adalah bahwa pada saat itu dipergunakan 6 jenis not musik yang dipakai oleh skala major (major scale) bahkan sampai saat sekarang ini. Italia dan Prancis dan Negara-negara Eropa lainnya sampai sekarang masih menggunakan metode dan nama-nama tonic sol-fa ini sebagai notasi musik mereka dan bukan huruf-huruf alphabet, namun saya percaya bahwa perubahan dengan menggunakan nama-nama tonic sol-fa ini barusan terjadi hanya pada sekitar 200 tahun terakhir ini saja.

Sistem notasi musik zaman dulu yang menggunakan huruf alfabet pada dasarnya adalah cikal bakal dari simbol-simbol yang kita gunakan dewasa ini. Namun disana-sini banyak terjadi perubahan dan penyempurnaan. Pada periode-periode awal, not B flat adalah not yang berbeda dan menggunakan huruf kecil, sedangkan pada waktu itu digunakan huruf B yang huruf besar dan agak gemuk. Huruf yang B yang huruf kecil dan lebih berbentuk kotak dan lebih bernuansa gothik dipakai untuk mewakili B natural. Namun, secara keseluruhan notasi musik sekarang ini cenderung memiliki tingkat ketepatan yang sangat tinggi daripada notasi musik zaman dulu.

Dalam period dari zaman dulu sampai pada periode sekarang, telah banyak sekali proses adaptasi, penambahan dan penyempurnaan pada notasi musik dan banyak diperkenalkan metode-metode baru, tanda-tanda dan komplikasi-komplikasi musik baru. Semua bentuk dan jenis notasi zaman dulu yang masih perlu dan masih dipergunakan tetap dipertahankan sampai sekarang sedangkan notasi-notasi yang lebih rumit dan lebih merepotkan telah lama ditinggalkan. Notasi-notasi modern dikembangkan di Eropa sekitar abad 15 dan 16 dan sejak itu notasi ini telah tersebar dengan cepat ke segala penjuru dunia. Inilah yang menyebabkan pencatatan not musik dan notasi musik menjadi salah satu bahasa dunia yang paling seragam dan dapat diterima sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar