Jumat, Januari 02, 2009

BELAJAR MUSIK ITU SEPERTI BELAJAR BERBICARA

Anak-anak mulai belajar menggunakan suaranya sejak dari mereka lahir. Ini menyebabkan mereka melakukan experimen atas suara-suara mereka dengan meniru suara-suara yang mereka dengar dari lingkungan mereka dan secara umum belajar untuk menghasilkan suara-suara tersebut dengan tepat. Sejalan dengan pertumbuhan anak, anda akan dapat mengamati bahwa anak anda menjadi seorang musisi dengan keinginan mereka untuk terus menerus melakukan imitasi suara-suara musik atau nyanyian yang mereka dengar.

Hampir semua murid yang belajar musik dapat mengikuti nada-nada tuts yang dimainkan pada piano atau keyboard dengan memadukan suara yang mereka dengar dengan suara yang mereka hasilkan karena telinga dan suara dapat disinkronisasikan. Namun, apabila anak tersebut diminta untuk mereproduksi ulang not musik yang didengarnya dari instrumen tersebut, proses ini dapat mengambil 3 atau 4 jam atau bahkan lebih untuk dapat dicocokan. Alasannya adalah karena telinga dan instrument tidak dapat disinkronasikan dengan mudah seperti suara dan telinga. Murid-murid tersebut harus mengidentifikasikan mana dari 12 not musik tersebut yang telah dimainkan sebelum dapat mereproduksi ulang not balok musik yang dimainkan oleh instrumen tersebut.

Sama halnya dengan ini, seorang murid mungkin bisa mengidentifikasi kualitas atau tipe suatu kord (chord), bagian scale atau fragmen melodi yang dia dengar. Namun apabila murid tersebut diminta untuk memainkan musik itu pada instrument tertentu, mereka akan mengalami kesulitan mengidentifikasi mana dari 12 not musik tersebut yang mereka dengar. Kemampuan untuk mengikuti musik dari mulut atau mengingat irama musik tersebut, atau bersiul bersamanya atau bernyanyi bersamanya adalah hal yang lebih mudah, namun apabila kita minta anak tersebut menduplikasikannya kedalam bahasa instrumen, mereka akan mengalami masalah yang sama. Namun jangan cemas.

Untuk menjadi seorang musisi professional, seorang murid harus memiliki sebanyak mungkin cara-cara atau fasilitas untuk dapat mereproduksi ulang nada melodi tertentu dari instrumen yang ia miliki semudah kemampuannya untuk melantunkan musik tersebut dengan suaranya. Pada tingkat yang lebih tinggi, seorang musisi handal mesti dapat menuliskan melodi yang dihasilkan dari imajinasinya persis seperti ia melantunkan musiknya. Untuk memiliki kemampuan intrumentalia pada tingkat ini atau kemampuan menterjemahkan lantunan melodi seperti air mengalir baik melakukan reproduksi melalui ingatan atau melalui nada-nada orisinal yang dihasilkan dari imajinasi dan untuk dapat mendengar suatu musik dan dapat memainkannya serta merta pada instrument yang dikuasai, maka semua scale musik baik major maupun minor termasuk juga dialek-dialek musik dan progresi kord (chordes) mesti dihafal.

Ini tentu memerlukan latihan. Latihan tidak perlu menjadi kata yang tidak mengenakkan. Bahkan sebenarnya latihan dapat menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan apabila tidak dilakukan secara berlebihan. Berikut ini adalah beberapa tips sederhana bagaimana supaya anak-anak dapat berlatih.

KEBOSANAN

Kebosanan adalah salah satu penyebab mundurnya kemampuan seorang anak. Latihan mereka menjadi tidak lama dan menjadi sesuatu hal yang terpaksa. Biasanya kebosanan terjadi karena tidak ada variasi dalam latihan. Oleh karena itu, variasi sangat diperlukan dalam latihan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kebosanan adalah sebagai berikut:

Mainkan setiap lagu mundur (dari belakang kedepan) – baca setiap not balok dari bawah keatas dari kanan ke kiri. Mainkan bagian untuk tangan kanan oleh tangan kiri maupun sebaliknya dengan oktaf terbalik. Mainkan tangan kanan dan tangan kiri dengan tempo yang berbeda. Transpos-kan dengan kunci yang lain atau dirubah dari major ke minor maupun sebaliknya. Ini akan menghilangkan kebosanan dalam berlatih hal yang sama terus menerus.

PENINGKATAN KEMAMPUAN

Setiap hari apabila anak anda telah melakukan latihan dengan baik, berikan secarik kertas berwarna yang menarik. Apabila mereka telah mendapatkan beberapa helai kertas berwarna tersebut beritahukan bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan untuk membuka sebuah “kotak rahasia” yang berisi suatu pesan. Pesan tersebut dapat tertulis “Secangkir Es Teler” ataupun “Menonton Bioskop” atau “Makan KFC”, sesuatu yang bagi anak merupakan suatu kenikmatan tersendiri sehingga memberikan insentif bagi anak untuk terus berlatih dengan baik.

Memberikan Perghargaan dari Kancing. Buatkan kancing dari kertas tebal berwarna dimana setiap warna memiliki nilai masing-masing yang berbeda misalnya:
Berlatih sendiri tanpa disuruh – dapat kancing warna biru nilai 20 poin
Menghafal suatu lagu dengan lancer – dapat kancing warna hijau nilai 20 poin
Mengulang pelajaran dari guru musik dirumah – dapat kancing warna orange nilai 5 poin
Apabila anda sudah menabung dan mendapatkan suatu poin tertentu, maka anak akan mendapatkan suatu kenikmatan seperti dapat beli DVD baru atau dapat ditraktir di restoran.
Beli buku stiker dan stikernya. Setiap anak yang telah melakukan latihan dengan baik, telah dapat memainkan suatu lagu dengan baik atau suatu tujuan tertentu yang telah berhasil dilakukan dengan baik, berilah suatu stiker pada anak tersebut. Apabila sejumlah stiker telah didapatkan, maka anak akan diberikan penghargaan.

Cara lain adalah orang tua menggambar satu gambar pohon, atau nelayan atau keranjang atau pot bunga. Setiap kali tujuan tertentu tercapai, anak akan mendapatkan misalnya sebuah daun, seekor ikan, sebuah apel atau setangkai bunga. Tujuannya adalah agar mereka mengumpulkan jumlah tertentu untuk mendapatkan suatu kenikmatan tertentu.
Gunakan uang palsu untuk menggantikan uang asli. Apabila anak telah menggumpulkan jumlah yang diharapkan, anak tersebut akan bisa misalnya membeli tas baru, sepatu baru atau lainnya.

KOMPOSISI

Seorang Ibu mengatakan bahwa apabila anak perempuannya menjadi capek pada saat latihan piano, dia mengambil kesempatan jeda itu untuk menciptakan suatu komposisi melodi dari dia sendiri dan memainkan ritme dan harmoni. Kemudian setelah dieksperimentasikan sebentar, dia kembali ke anaknya untuk memainkan lagu untuk piano yang ditugaskan.

Sebagai penutup, ingatlah bahwa pemberian motivasi dan insentif adalah cara yang luar biasa untuk tetap mengasah anak anda berlatih. Tanpa ini, latihan merupakan suatu beban. Pakailah imajinasi anda dan tanyalah pada anak anda untuk dapat membantu proses ini. Mereka mungkin dapat memberikan ide-ide yang cemerlang dan mereka akan merasa senang karena dianggap sebagai bagian dari program motivasi tersebut.

1 komentar: